Kisah Kita..... (Belum) Berakhir di Januari

Hidup ini, suka atau nggak, menurutku mirip kisah novel yang kalau dibuatkan film, seperti serial Harry Potter atau sinetron Tukang Bubur Naik Haji yang mencapai 2185 episode- even longer. No one knows. Nggak ada yang tau tamat di episode usia ke berapa, di momen yang mana. Bahkan endingnya susah ditebak. Apa pun itu, lakoni sesuai peran- lakoni dengan sungguh, nikmati aja jalan ceritanya. Jangan buat penonton kecewa!

***

"Oke, kalau dia nggak hubungin lagi artinya "peran" dia di hidup gue kelar. Cukup sampai "chapter" ini."

"Lah...nih orang kenapa muncul lagi? Kan udah gue block dari kontak..."

"Aku akan menunggu...."

"Aku harus gimana???"

Beberapa kalimat-kalimat itu beberapa waktu belakangan sering muncul di pikiran dan beberapa sering terucap. Lucunya, mau bilang "aku capek...Udah nggak kuat, udah nggak tahan...aku mau........."

Sebelum kata "menyerah" terlontar, interupsi muncul. 

"Yakin mau nyerah?" "Belum bisa berhenti... tugasmu masih banyak!"

Beberapa malam lalu, saya ngobrol dengan seorang sahabat. Saya bilang, "aku rasanya pengen banget pulang." Dia tanya, "pulang kemana?" "Ya pulang ke Bekasi. Rumah mama papaku", jawabku semangat. Dengan suara agak tinggi dia bilang, "Yakin?! Ya nggak bisa lah..mana boleh...kamu baru juga mulai kerja disana, masa' udah mau pulang?! Tugasmu belum selesai. Nggak tanggung jawab itu namanya."

Tadi malam, 30 Januari 2021 aku berdoa "Tuhan, kapan aku dijemput pulang ke rumahMu? Aku udah nggak betah disini. Makin sesak. Makin berat. (sudah) nggak kuat..."

Tiba-tiba, suara sahabatku yang muncul di kepala dengan kuat, seolah dia tiba-tiba nongol dari jendela mengagetkan dengan berkata, "Yakin?! Ya nggak bisa lah..mana boleh...kamu baru juga mulai kerja disana, masa udah mau pulang?! Tugasmu belum selesai. Nggak tanggung jawab itu namanya." Aku kesal pada sahabatku. Tapi sepertinya aku berdosa. Karena jangan-jangan Tuhan menjawab doaku dalam wujud sahabatku.

Aku ambil plannerku. Kutuliskan tanggal-tanggal bulan Februari mencoba membuat perencanaan dan strategi kerja untuk bulan yang konon katanya  penuh cinta. "Astagaaaah...banyak banget yang masih harus dikerjain ternyata. Gimana mau pulang kalau begini ceritanya?!!"

Semakin rasa kuatir, rasa sesak dan mual muncul, hati hancur berkeping-keping akibat diserang rasa takut kalau-kalau saya gagal, kalau-kalau rencana-rencanaku itu hancur berantakan, kalau-kalau untuk kesekian kalinya apa yang aku harapkan tidak akan kejadian. Belum ada kata "Amin" setelah dialog minta pulang dalam doa tadi, maka kulanjut doaku. "Tuhan...ternyata memang masih banyak tugasku. Tapi apakah nggak bisa aku pulang lebih cepat? Biar orang lain saja yang kerjakan. Aku letih. Nggak akan sanggup. Aku takut...." selebihnya aku tersedu-sedu dalam kamar, di atas kasur, di balik selimut. Tak ada yang dengar seduku, tak ada yg bisa rasakan betapa takutnya aku, tak ada yang menepuk pundak apalagi yang memberi pundaknya untuk aku bersandar...😔😓😅

Seketika teringat lagu jadul yang populer di masanya, dinyanyikan mendiang Glen Fredly..

"Berat bebanku....Kasihku...sampai disini... dengarkan lagu..lagu ini.. Melodi rintihan hati ini...kisah kita berakhir di Januari..... Tuhan, sampai disini aja gimana?, Tanyaku lagi setengah membujuk

Tapi, sang Penulis Cerita Hidup- Kang Sutradara bilang, "Kamu Pasti Bisa"- Improve lagunya Kak Citra Scholastika yang judulnya "Aku Pasti Bisa". 

Selesaikan dulu tugas-tugasmu, Raph baru bisa pulang. Ini masih bulan Januari, masih ada 11 bulan lagi. Masih ada 334 hari penuh misteri tapi juga penuh berkat & keajaiban yang harus dilewati. Aku hanya bila hela nafas. "Baiklah..", kataku berserah. "Tapi...di antara 334 hari itu, apakah akan ada episode aku akan ketemu pacarku-calon pendamping hidupku? I think I can do better if I could meet him. Jadi bisa (lebih) semangat gituuu", lanjutku sambil kedip-kedip senyum-senyum nggak jelas. JawabNya, "My grace is sufficient for you (My lovingkindness and My mercy are more than enough- always available-regardless of the situtaion); for My power is being perfected (and is completed and shows itself most effectively) in (your) weaknesses." (2 Corinthians 12: 9) Lagian juga, Raph asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. (1 Timotius 6:8)."

Nanti kalau kamu dapat pacar, terus berantem bisa jamin nggak kamu nggak akan nyanyi "kasihku sampai disini...kisah kita..jangan tangisi...kisah kita berakhir di bulan ini..?", tanyaNya lagi.

Aku terdiam

Yowes, pokoknya ayok bangkit lagi...semangat lagi..terus berpengharapan..waktuNYA bukan waktu Raph, bukan waktumu. Itu urusanNya. Apa pun itu, lakoni peranmu dengan sungguh, nikmati aja jalan ceritanya. Be professional. Jangan buat penonton kecewa!


Selamat menempuh perjalanan penuh cinta di bulan Februari. Close this chapter of January with grateful heart ya! God has not done with you. He has not done with you. Jesus never gives up on us.


And...I am not done with you too, future! Just wait for me.


Raph

Comments