Daftar Hadiah

Sejak kecil hingga SMP, tiap kali mendekati hari ulang tahun saya akan berharap kalau-kalau nanti dikasih hadiah oleh orang tua, keluarga (tante atau paman), teman. Tapi ternyata nggak pernah kejadian😅

Karena hari ulang tahun mendekati tahun ajaran baru, biasanya akan beli perlengkapan sekolah seperti misalnya tas atau sepatu. Itu pun tidak setiap tahun, kalau yg lama sudah rusak baru akan beli. Maklum, ada 4 orang adik yg juga punya kebutuhan. Aku ingat kado yg pernah aku terima di luar perlengkapan sekolah adalah buku cerita yg judulnya Putri Salju versi hard cover dari tanteku, juga gaun motif bunga-bunga untuk bisa dipakai ke gereja. Sementara dari teman? Tidak pernah ada. Kan itu hari libur, tidak semua punya handphone apalagi media sosial untuk sekadar kirim ucapan. Sejak saat itu makin nggak ada "rasa" apalagi semangat untuk menyambut hari lahir.
Menerima kado baru kurasakan 3 tahun terakhir dari adik-adikku sejak mereka sudah bekerja. Itu pun kami bergantian saling memberi setiap giliran ulang tahun tiba.

Saat aku kepikiran dan memutuskan untuk puasa menyambut ulang tahun ke-32 ini, aku coba pikirkan banyak daftar hal yg mau aku do'akan sebagai permintaan kado dari Tuhan. Karena kataNYA "mintalah maka kamu akan mendapat... "
Jadi aku coba pikirkan apa-apa saja yg aku inginkan /perlukan di hari ulang tahun:

1. Uang cash setidaknya 70 juta. Entah darimana😅 dulu sering dengar kesaksian banyak orang diberkati dengan cara2 yg ajaib, terima transferan, tiba-tiba orang yg lama nggak bayar utang datang membayar utangnya + bunga (meski nggak diminta), dan cara2 lain yg kadang di luar nalar. So, I think God is able to do it for me too.
Uangnya mau dipakai buat tabungan dana darurat, modal usaha, lebihnya buat dikasih ke orang tua buat tambah2 / bantu kuliah adek2. Kalau masih ada lebih lagi, pengen liburan.

 
2. Mobil. Nggak harus yg baru, second juga gapapa. Sekarang sudah ada 2 anak, dan mobil jadi salah satu kebutuhan yg penting. Mengingat aku tinggal di kabupaten sebuah pulau, akses kemana-mana agak sulit (disini nggak ada angkot, transportasi berbasis online juga masih sedikit dan perlu waktu lama kalau dipesan karena jarak). Suka kuatir kalau tiba2 ada hal darurat apalagi tengah malam nggak ada kendaraan selain sepeda motor. Masih sama, nggak tau gimana caranya cuma mikir kalau hal ini terlalu kecil buat Tuhan, jadi bisa dong ya Tuhan kasih. *kedip2 mata*


3. Pengen bisa kerja dengan penghasilan minimal 8 juta sebulan, sambil tetap bisa urus anak. Lagi-lagi, karena anak sudah 2 kebutuhan tentu bertambah. Mau bisa mulai nabung buat uang sekolah mereka karena pasti tiap tahun akan tambah mahal. Tapi nggak mau ninggalin anak, kerja dari rumah aja. Susah nyari orang yg bisa dipercaya buat bantu, kalau pun ada harga jasanya juga lumayan tinggi.

4. Rumah (?)
Again, alasannya karena anak ada 2. Meski sekarang sudah rumah sendiri (Puji Tuhan), tapi aku merasa butuh space lebih besar untuk kamar, dapur dan pengen bisa ada ruang lebih. Pengen banget punya les2an/rumah belajar di rumah dan ruang khusus buat anak2 bisa main dan belajar. Kalau renov rumah sekarang juga butuh biaya besar, kenapa ga sekalian beli tanah terus bangun ulang bikin desain sendiri, kan? Karena rumah sekarang dibangun suami semasa single, jadi mungkin belum ada gambaran soal berkeluarga- punya anak berapa, jenis kelamin anak apa, dll.
Dan sejujurnya masih banyak lagi daftar lainnya yg aku pikir lebih ke kebutuhan daripada sekadar keinginan.

Mulailah berdoa.
"Tuhan, sebentar lagi aku mau ulang tahun. Aku mau puasa. Aku nggak bisa pura-pura apalagi bohong soal kerinduanku pengen dikasih kado. Aku pengen ini..itu (sebutin satu per satu). Aku percaya semua itu terlalu kecil buatMu dan terlalu mudah, tapi pada akhirnya jadilah kehendakMU. Engkau yg paling tahu dan mengerti apa yg benar-benar kuperlukan. Aku mau sesuatu yg bisa aku nikmati tapi juga orang lain ikut merasakan, bisa ikut senang juga kalau aku terima hadiah itu. Tolong ya Tuhan. Dalam Nama Yesus. Amin!"

Setelah berdoa, di pikiran cuma muncul pertanyaan, "kamu yakin dengan semua permintaanmu tadi, Raph?"
Aku mulai merenung, "apa yg baik yg sudah kulakukan supaya layak terima hal yg kuminta tadi? Karena kalau ingat kesaksian2 yg pernah aku dengar, kebanyakan mereka terima mujizat karena melakukan kebaikan terlebih dahulu. "
Lalu pikiran itu ditimpali dengan pernyataan lain, "kamu ragu sama Tuhan? Dia sanggup kok..lagipula, Tuhan memberkati (tidak selalu) karena kita harus lakukan sesuatu dulu. Itu transaksi namanya.. " Sebelum batin ini makin bergejolak karena pertanyaan dan pernyataan dalam pikiran, segera kubuka aplikasi Alkitab ku. Aku buka renungan tentang puasa yg aku mulai.
Lalu ayat yg muncul di hari pertama puasa adalah: Kolose 1: 1-17
Pikiranku difokuskan kepada beberapa bagian (aku baca dalam beberapa versi Bahasa Inggris, salah satunya The Message), begini bunyinya:

Colossians 3:3-8
[3-4] Your old life is dead. Your new life, which is your real life—even though invisible to spectators—is with Christ in God. He is your life. When Christ (your real life, remember) shows up again on this earth, you’ll show up, too—the real you, the glorious you. Meanwhile, be content with obscurity, like Christ.
[5-8] And that means killing off everything connected with that way of death: sexual promiscuity, impurity, lust, doing whatever you feel like whenever you feel like it, and grabbing whatever attracts your fancy. That’s a life shaped by things and feelings instead of by God. It’s because of this kind of thing that God is about to explode in anger. It wasn’t long ago that you were doing all that stuff and not knowing any better. But you know better now, so make sure it’s all gone for good: bad temper, irritability, meanness, profanity, dirty talk.

Beberapa kali aku membaca ulang bagian ini sambil sesekali berhenti untuk merenung. "Kok ayatnya gini sih?" Berharap akan dapat ayat2 yg isinya "berkat" yang bikin hati berbunga-bunga. Tapi baca ayat ini seolah-olah sedang "diceramahi, dikuliti". Apa selama 31 tahun kemarin aku begitu?
Kalau di versi Bahasa Indonesia begini bunyinya:


Kolose 3:8 TB
[8] Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

Aku pikir aku nggak pernah ngomong kotor, nggak pernah fitnah (boro-boro fitnah orang, kan aku nggak punya teman dekat, sudah tidak bekerja. Siapa yg aku fitnah?😂)
Tapi ketika dalam bahasa Inggris bad temper, irritability, meanness... Itu gue bangetttt.. suami gue khususnya..jadi korban banget perkara bad temper yg aku punya. Dikit2 tersinggung, dikit2 ngambek atau marah. Kalau aku marah nggak banting barang atau pakai kata2 kasar apalagi kotor ya, tapi ke silent treatment berhari-hari, lalu menyimpan kesalahannya, yang kalau tidak diselesaikan jadi bom waktu. Maaf ya sayangku dan terima kasih sudah sabar menghadapiku🥺
Lalu aku mulai nangis lagi. Emang bener ya Firman Tuhan tuh hidup dan sangat berkuasa! Seperti Ibrani 4:12 (versi Amplified) yang bilang:
[12] For the word of God is living and active and full of power [making it operative, energizing, and effective]. It is sharper than any two-edged sword, penetrating as far as the division of the soul and spirit [the completeness of a person], and of both joints and marrow [the deepest parts of our nature], exposing and judging the very thoughts and intentions of the heart.

Belum berhenti sampai disitu aku lanjut baca, lalu fokus lagi di bagian ini:
Colossians 3:12-14 MSG
[12-14] So, chosen by God for this new life of love, dress in the wardrobe God picked out for you: compassion, kindness, humility, quiet strength, discipline. Be even-tempered, content with second place, quick to forgive an offense. Forgive as quickly and completely as the Master forgave you. And regardless of what else you put on, wear love. It’s your basic, all-purpose garment. Never be without it.

Hadiahnya "baju baru" dari Tuhan. Hati yg berbelas kasih, sabar, lemah lembut, disiplin, cepat untuk bisa mengampuni, bahkan menerima dengan ikhlas jadi "second place", nggak marah saat ternyata saya bukan prioritas atau keberadaannya  "less important". Makin ngucur air mata di bagian ini.. Niat pengen dapat hadiah yg bikin hati gembira, tapi kok malah dapatnya ini. Baru hari pertama puasa dan doa pula. Mau bilang takut ayat2 hari berikutnya makin "tajam/keras" tapi sadar kalau sebetulnya ini juga berkat, justru yang terbaik. 

Karena FirmanNYA lagi dalam Ibrani 12: 4-11 (versi The Message)
[4-11] In this all-out match against sin, others have suffered far worse than you, to say nothing of what Jesus went through—all that bloodshed! So don’t feel sorry for yourselves. Or have you forgotten how good parents treat children, and that God regards you as his children? My dear child, don’t shrug off God’s discipline, but don’t be crushed by it either. It’s the child he loves that he disciplines; the child he embraces, he also corrects. God is educating you; that’s why you must never drop out. He’s treating you as dear children. This trouble you’re in isn’t punishment; it’s training, the normal experience of children. Only irresponsible parents leave children to fend for themselves. Would you prefer an irresponsible God? We respect our own parents for training and not spoiling us, so why not embrace God’s training so we can truly live? While we were children, our parents did what seemed best to them. But God is doing what is best for us, training us to live God’s holy best. At the time, discipline isn’t much fun. It always feels like it’s going against the grain. Later, of course, it pays off big-time, for it’s the well-trained who find themselves mature in their relationship with God."

Dalam perenungan Firman ini, aku cuma bersyukur. Seperti anak yg lagi ngobrol sama papanya, minta hadiah ini itu.. Nggak salah, boleh banget kok..
Tapi papanya dengan lembut mengingatkan/mendidik bahwa semua yg ternyata diminta memang bikin gembira, tapi sifatnya sementara juga fana, sedangkan Bapa di Surga punya kerinduan kita terima sesuatu yg sifatnya sampai kekekalan, pengenalan yg benar dan gaya hidup yg berkenan dan seturut gambaranNYA.

 
Jadi, kadoNYA "baju baru" berupa karakter Kristus. Seperti doaku, "aku minta sesuatu yg nggak cuma baik dan menyenangkan buat aku sendiri, tapi juga bisa dinikmati orang lain". Waktu kita bisa hidup dengan karakter Kristus tadi, tentu kita jadi terang dan jadi berkat.
Nggak tau akan seperti apa prosesnya untuk bisa jadi seturut firmanNYA. Pasti berat dan susah sih..tapi dengan anugerah dan kekuatan dari Roh Kudus kiranya saya dimampukan. Amin!





Comments