Untuk Seorang Teman

Untuk seorang teman...
Kata Ibuku aku tak boleh pilih-pilih teman (karena setiap orang punya hak untuk menjadi teman & memiliki teman), tapi harus berhati-hati saat berteman.
Aku tak mengerti maksud Ibu itu. Sampai tiba di satu masa, barulah aku paham.
Bahwa teman bisa jadi preman.
Ia bisa merampas atau bahkan mencuri sesuatu darimu.
Mungkin bukan uangmu, bukan mainan barumu atau kunci jawaban dari lembar ujianmu.
Seorang teman mungkin bisa mencuri hakmu untuk berbicara, mencuri waktumu untuk berdoa, mencuri kebiasaan baikmu, mencuri perhatianmu, mencuri hatimu dan akhirnya mencuri sukacita dan damai sejahteramu.
Itu sebabnya, jika kau tak punya kemampuan untuk pilih-pilih teman- karena memang seharusnya tidak demikian: maka berhati-hatilah. Hanya dirimu sendiri yang bertanggung jawab atas hidupmu, bukan temanmu.

Comments