Salah Sangka

Salah sangka...
Seorang kakak memarahi adiknya karena sudah terlalu lama menunggu untuk dijemput sepulang kerja. Sepanjang jalan ia menggerutu dan memarahi sang adik. Adik tak memberi jawab, tetap fokus mengemudi. Ketika tiba di rumah, si adik lalu memberi kakak air untuk diminum lalu menghidangkan makanan favorit si kakak. "Kakak, makanlah dulu. Ini ada makanan favoritmu yang kubuat sendiri. Mungkin rasanya tak seenak buatan Ibu atau yang dijual di resto langgananmu, maafkanlah. Aku membuatnya sejak sore sepulang sekolah karena aku tau kau lembur hari ini dan aku punya waktu lebih untuk memasaknya. Makanlah. Terima kasih karena telah menjadi kakak kebanggaanku."
***
Seorang pria memperlakukan seorang wanita dengan penuh kasih sayang, memperhatikannya dari jauh, menghibur saat ia sedih, mendengarkan seluruh ceritanya, menegurnya saat ia berbuat salah. Suatu kali si wanita bertanya, "apa kau menyukaiku?". Pria menjawab, "tidak". Wanita terkejut sambil menanyakan, "lalu mengapa kau begitu baik padaku?" Jawabnya, "karena engkau wanita, dan karena memang seharusnya begitu."
***
Seorang murid berkeluh kesah karena menganggap gurunya membencinya, sentimentil kepadanya hanya karena ia sering diberi soal lebih sulit dan lebih banyak dari teman-temannya. Tak jarang ia jadi punya pekerjaan rumah ekstra. Ia melakukan protes pada gurunya, "ini tidak adil. Teman-temanku diberi pertanyaan yang tidak begitu sulit. Sementara aku, untuk menjawab soal-soal dan permasalahan yang kau beri aku perlu membaca lebih banyak buku. Itu membuat waktu bermainku berkurang." Tiba waktu kelulusan, seorang rektor universitas kenamaan datang ke sekolah dan berkunjung. Sang guru mengajak murid ke ruang kepala sekolah dan bertemu rektor itu, "ini murid kebanggaan yang kuceritakan. Kau boleh berdiskusi dengannya, selebihnya kau yang menentukan." Si murid lalu menghabiskan waktu untuk berbicara dengan rektor. Pada akhirnya, "hanya selangkah lagi kau bisa menerima beasiswa untuk belajar di universitas tempatku mengabdi. Senin pagi pukul 8, temui aku di kantorku untuk menjalani tes terakhir. Gurumu bilang, kau sudah mempersiapkan diri sejak lama dan bahwa kau sangat pandai."
***
Seorang kawan yang tinggal bersama dalam satu kamar kos-kosan membuang makanan sisa tadi pagi. Kawan yang makanannya dibuang marah lalu memaki, "dasar anak orang kaya yang tak punya perasaan!! Kau tidak tau rasanya harus menghemat karena uang bulanan baru akan dikirim 2 minggu lagi sementara isi dompetku hanya cukup untuk membiayai hidup 3 hari lagi??!? Apa kau ingin membuatku lemas karena tak makan? Lalu aku sakit dan harus mengulang 1 semester lagi? Kau takut aku saingi??!!" Tanpa bersuara kawannya memberinya 1 nasi bungkus lengkap dengan sayur, lauk pauk yang masih hangat dan 1 buah pisang sebagai pencuci mulut. Ditambah 1 kaleng biskuit dan 1 dus mie instan. Katanya, "makanlah nasi bungkus ini. Makanan yang kau simpan di bawah meja belajarmu sudah berbau dan basi. Ini ada 1 kaleng biskuit dan mie instan. Makanlah saat kau merasa lapar. Siapa tau bisa "mengganjal" sampai uang bulananmu dikirim."
Aaah, betapa buruknya pikiran ini. Berprasangka memang sering bikin masalah bahkan musibah. Maka, daripada berprasangka, bertanyalah. Kalau membuatmu resah, ungkapkanlah. Jika memang tak suka, tak perlu murka. Karena prasangka tak hanya bikin salah tingkah tapi juga bisa bikin hilang muka. Itu sebab ada nasihat, "berlakulah adil bahkan sejak dalam pikiran".
Maafkan aku yang telah berprasangka- tepatnya salah menduga.
Have a blessed Saturday, kind people!!     

Comments