Mungkin...

Mungkin ini...bukan kebetulan (ditulis sewaktu saya berada dalam gua)
‪#‎my‬ last note

Mungkin ini alasan kenapa mata, telinga dan mulut letaknya satu set dengan kepala bukan di dada dekat hati, yaitu supaya pikiran bisa bersinergi dengan informasi yang kita terima lewat penglihatan, pendengaran dan ucapan agar jangan langsung "kemakan" perasaan. Jadi ingat kalau mama sedang serius, doi selalu punya password yang sejujurnya susah dijebol, kira-kira begini "Kak, kalau ada yang sedang bicara harus kau PERHATIKAN (artinya: fungsikan itu mata, telinga, dan pikiranmu secara baik dan benar). Suka kau kalau kau lagi bicara tapi tak didengar??! Nanti kalau kau jadi orang tua apalagi, baru bisa kau RASAin". (Artinya: soal rasa yang timbul tergantung bagaimana caramu lakukan tadi itu perintah "perhatikan").
‪#‎playing‬ backsound: Agnezmo: Teruskanlah --> Pernahkah kau bicara tapi tak didengar…Tak dianggap sama sekali……Pernahkah kau tak salah tapi disalahkan…Tak diberi kesempatan……… ‪#‎oke‬, stop! Sisanya biar saya yang lanjutkan..
Selain itu, mungkin posisi mulut juga ada di paling bawah setelah mata dan telinga; di antara kepala (pikiran) dan hati (perasaan) supaya kita tidak cepat berkomentar, apalagi berkomentar yang tidak-tidak. Karena apa yang kita lihat dengan mata belum tentu benar adanya, itu sebab kita juga perlu mendengar lebih banyak. Setelah melihat dan mendengar, disinilah kita melakukan yang namanya pertimbangan. Kalau pikiran & perasaan sudah sinkron dan imbang barulah berbicara. Kata bu guru matematika & olahragaku dulu itu makanya mata dan telinga jumlahnya dua, kepala dan hati jumlahnya satu tapi ukurannya lebih besar dari mulutmu yang juga hanya satu itu. Bayangkan jika mata, telinga dan mulut dekat dengan hati (perasaan) dan jumlahnya sama banyak..iiih ngeriii.. Hal ini jugalah mungkin menjadi latar belakang munculnya himbauan "selesaikan dengan kepala dingin" bukan "selesaikan dengan hati dingin" atau istilah " bertukar pikiran" bukan "bertukar perasaan". Macam rasa telor asin yang dibilang kaya rasa gulali, rasa ice cream coklat dibilang kecut, asem kayak ketek. Suka kau??! Mau kau makan?!!?" Alamaaak.. apa kata sitompul nanti??! Sebagai penutup jadi bahan pertimbangan: tau kan saat keadaan hati seseorang sudah dingin bagaimana ia merespon juga mengambil keputusan???!!
Kalau ga percaya, coba aja masuk freezer semalaman. Besok pagi keluarkan, angkat lalu sajikan sesuai selera😅

Comments