Mencinta Dalam Doa

Mencinta dalam doa...
Doa sejatinya tak melulu soal meminta.
Tidak bertele-tele lewat rangkaian kata.
Layaknya komunikasi dengan sahabat, ada kalanya ketika kita hanya perlu mendengar- diam tanpa kata. 
Coba renungkan, berapa banyak doa yang kita panjatkan hanya untuk meminta, menagih janjiNYA bahkan menuntut dan memaksaNYA memenuhi segala ingin yang mungkin tak sadar membuat kita lupa diri akan siapa kita sebenarnya, di mataNYA- di hadapanNYA.
Di saat yang sama, renungkan juga berapa banyak waktu yang kita berikan untuk berdiam diri, bersaat teduh dan bertanya padaNYA, "apa yang KAU inginkan dariku? Apa yang KAU ingin untuk aku lakukan, untuk kukerjakan?" Aaah.. jangankan mengatakan yang demikian, untuk mengucap syukur pun mungkin kita sering alpa. Seringnya, banyak dari kita yang ingat padaNYA, kembali bahkan melekat di sisiNYA hanya saat sedih, susah, gelisah dan gunda gulana- pada saat kalut yang bikin muka cemberut dan lupa pada saat kita bahagia dan penuh dengan asa. Padahal, sekali pun DIA tak selalu beri yang kita inginkan, bukankah DIA tetap layak mendapatkan seluruh diri kita, hidup kita?? Nyatanya, DIA memang tak selalu beri yang kita inginkan tapi paham dan SELALU beri yang kita BUTUHKAN. Bahkan yang terbaik selalu disediakan. Ingatlah, bahwa kita adalah milikNYA dan DIA tak pernah beri segala hal secara sembarangan.
Pernah saya membaca "Jika Anda merasa gelisah, bukan karena Anda kurang piknik tapi karena (mungkin) Anda kurang ibadah." Dan ibadah, bagiku, bukan perkara ritual yang tak jarang menghilangkan hal yang paling esensial. Ibadah adalah doa. Doa adalah ungkapan cinta. Cinta adalah (kata) kerja (Love is a verb)- tindakan atau aksi yang nyata. Dan saat kerja, tak perlu terlalu banyak kata- apalagi kata yang sia-sia. Kerja adalah pemenuhan dari pertanyaan kepada atasan "Apa (selanjutnya) yang kau inginkan untuk aku lakukan (untuk aku selesaikan)? Bagaimana kau mau aku melakukannya?"
Dengan demikian, beribadahlah- berdoalah dengan kerja tanpa banyak kata sebagaimana mestinya kita bekerja dan mencintaiNYA (TUHAN), Atasan kita yang sesungguhnya; karena dengan doa kita mencinta dan untuk mencinta kita berdoa.
*sebuah tulisan dari dua sahabat yang mencinta & dicinta..
By: Raph & Noph
feeling peaceful with Noviana Al Hadi  

Comments